Suatu Interprestasi: Sudirman 
Versi Versus Lagu | Lirik: Toyol by Hujan

Toyol, dia datang padaku berlari-lari
Tolong, kemanaku kan pergi
Toyol, kenapa pula aku yang kau cari
Tolong, rupanya hodoh wow.. wow.. wow.. wow

Kepala botak,matanya terbeliak
Giginya bertaring,merata-rata
Ee...seramnya,ku melihat rupanya
Melambai-melambai,ketawa pula

Apa yang kau mahu, datang kepadaku
Aku sudah tahu, asal-usulmu
Wahai toyol jangan ganggu

Badannya montel, comel perutnya buncit
Terkedek-terkedek, tertonggek-tertonggek
Ee tajamnya, taring dan juga kuku
Mencari-mencari, jari kakiku

Apa yang kau mahu, datang kepadaku
Aku sudah tahu, asal-usulmu
Wahai toyol jangan ganggu

Padamu toyol sebenarnya, ku tak rasa takut
Sengaja aku bersembunyi, menggeletarkan lutut

Pergilah toyol jangan ganggu
Manalah ada duit disaku
Mana, mana, mana ada

Toyol, dia datang padaku berlari-lari
Tolong, kemanaku kan pergi
Toyol, kenapa pula aku yang kau cari
Tolong, rupanya hodoh woooow

Kakinya kontot tapi larinya kencang
Menghambat-menghambat, dari belakang
Ee kuat pukulan buku limanya
Menghentak-menghentak, sakit kepala

Apa yang kau mahu, datang kepadaku
Aku sudah tahu, asal-usulmu
Wahai toyol jangan ganggu

Tiba-tiba aku, rasa sakit di kepala
Ku terjatuh dari katilku
Sungguh besar benjolnya

Rupa-rupanyaku bermimpi
Tidur tadi aku tak basuh kaki
Mimpi, mimpi, cuma mimpi

Toyol, jika kau datang lagi ke dalam mimpi
Aku, ajak engkau menari
Toyol, jika kau ada lagi di zaman ini
Aku, ajar engkau menyanyi

Album: Sang Enemy
Lagu | Lirik: Kembara

Berkeladak bila
Sang kota raya
Subuh hingga senja
Kita berkerja

Abaikan suara
Yang terlepas di telinga
Kedua belah bahu kita
Ada penulisnya

Ini doa ayah
Katanya lekas pulang
Dan kita rebah
Pasti masih ada ruang

Chorus:
Kembara kita masih jauh
Berselindung dosa ku tempuh
Kembara kita masih jauh
Berselindung dosa ku tempuh

Album: Sang Enemy
Lagu | Lirik: Ke Selatan

Senja yang ada
Senjakala yang dah musnah
(Mungkin takkan kembali)
Seragam hijau juga bertemankan pisau
Mungkinkah kau kembali

Jika kau ke selatan
Kau menunggu
Meredah kegelapan
Beribu batu
Dengarkannya
(Bertahan)

Dulu ku sangka kau mahir
Seterus saat itu
Hidupku
(Mungkin takkan kembali)

Biar pun telah pergi
Tapi kau aku masih di sini
Kau tak akan kembali

Jika kau ke selatan
Kau menunggu
Meredah kegelapan
Beribu batu
Dengarkannya
(Bertahan)


Jika kau ke selatan
Kau menunggu
Meredah kegelapan
Beribu batu
Dengarkannya
(Bertahan)

Official video: Hujan - Mana Mungkin

Album: Sang Enemy
Lagu | Lirik: Mana Mungkin

Mengapa kita perlu membenci
Sampai bila harus begini
Bila kita akan berdiri
Bila kita akan berdiri
Takkan kita berhenti berapi
Takkan kita berhenti berapi

Semuanya okay bangkit darah muda

Bangkit, bangkit saja darah muda (takkan kita berhenti berapi)
Bangkit, bangkit saja darah muda (takkan kita berhenti berapi)

Buang saja perasaanmu
Jangan biarkan mereka mengambil peluang ini
Takkan kita berhenti berapi
Takkan kita berhenti berapi

Semuanya okay bangkit darah muda

Bangkit, bangkit saja darah muda (takkan berhenti berapi)
Bangkit, bangkit saja darah muda (takkan berhenti berapi)

Semuanya okay bangkit darah muda

Bangkit, bangkit saja darah muda (takkan berhenti berapi)
Bangkit, bangkit saja darah muda (takkan berhenti berapi)
Bangkit, bangkit saja darah muda (takkan berhenti berapi)
Bangkit, bangkit saja darah muda (takkan berhenti berapi)

Bangkit saja darah muda
Bangkit saja darah muda

Album: Sang Enemy
Lagu | Lirik: DBS

Kau gadaikan segalanya
Tinggi langit tak terkata
Dengan harapan ia takkan curang
Namun semua musnah sekelip mata

Dia bukan segalanya, cinta telah mati
Biar apa pun kata hati realitinya kau harus pergi
Dia bukan segalanya, cinta telah mati
Biar apa pun kata hati realitinya kau harus pergi

Dialah insan idaman
Tak kisah lah lelaki atau perempuan
Pingat emas dalam acara sukan
Ku pasti kau sempat ubah fikiran

Dia bukan segalanya, cinta telah mati
Biar apa pun kata hati realitinya kau harus pergi
Dia bukan segalanya, cinta telah mati
Biar apa pun kata hati realitinya kau harus pergi

Dia bukan segalanya, cinta telah mati
Biar apa pun kata hati realitinya kau harus pergi
Dia bukan segalanya, cinta telah mati
Biar apa pun kata hati realitinya kau harus pergi

Album: Sang Enemy
Lagu | Lirik: Kuala Lumpur Oh Kuala Lumpur

Aku datang dari desa
hanya sebatang kara
Meninggalkan kampung tercinta
dan sanak-saudara
Setiba dikotaraya
kugiat berkerja
berlumba-lumba mengejarkan
apa yang dicita

Meskipun badai yang melanda
aku terus melangkah
mengharungi hidup kota
dengan sepotong doa
Agar kehidupan ku
lebih maju bermakna
cuba membela nasib agama, bangsa, negara

Chorus:
Kuala Lumpur...Kuala Lumpur
menyinari hidupku
Kota yang penuh dengan cabaran
Kuala Lumpur...Kuala Lumpur
menyinari hidupku
Kota yang penuh dengan harapan

Verse:
Simiskin dan sikaya semua tiada dibeza
dikotaraya yang mempunyai berbilang bangsa
Bila larut senja menjelma sungguh indahnya
Oh bertapa aku terharu dan sungguh berbangga